Sabtu, 14 April 2012

Faktor yang memepengaruhi pembelajaran PAI


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang berarti adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang dimaksudkan adalah perubahan pada segi Kognitif, Afektif, dan psikomotorik. Dengan demikian, pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk mengubah diri seseorang, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat belajar secara aktif dan kreatif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar untuk peserta didik agar mencapai tujuan yang diinginkan.
     Pembelajaran adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk memudahkan proses internal yang berlangsung ketika seseorang belajar, serta upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik agar mencapai tujuan tertentu.
     Makna pembelajaran secara konstektual menurut diknas adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
     Tujuan pembelajaran dalam desain instruksional dirumuskan oleh berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa menurut pandangan dan rumusan guru. [1]
     Pembelajaran yang menimbulkan interaksi belajar-mengajar antara guru-siswa yang mendorong perilaku belajar siswa. Dan kunci terjadinya perilaku belajar adalah siswa yang merupakan proses belajar yang dialami dan dihayati dan sekaligus merupakan aktivitas belajar tentang bahan belajar dan sumber belajar belajar di lingkungannya. [2]
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan anak didik dengan bahan pelajaran sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak didik yang belajar.. Gaya mengajar guru mempengaruhi gaya belajar anak didik.

Ada 3 aspek yang dapat dilihat dari kegiatan pengajaran untuk keberhasilan belajar mengajar yaitu:
a. Gaya mengajar guru
1) Gaya mengajar klasik,
2) Gaya mengajar teknologis,
3) Gaya mengajar personalisasi dan
4) Gaya mengajar interaksional
b. Pendekatan guru
1) Pendekatan individual
Guru berusaha memahami anak didik dengan segala persamaan dan perbedaannya dengan melihat peserta didik dengan melakukan pendekatan dan memahami kepribadian masing-masing karena mereka mempunyai kepribadian masing-masing dan tidak sama antara saru dengan yang lainnya. Sehingga pendekatan sangat penting sekali karena untuk mengetahui perkembangan peserta didiknya.

2) Pendekatan kelompok
Berusaha memahami anak didik sebagai mahluk sosial. Perpaduan kedua pendekatan ini akan menghasilkan hasil belajar mengajar yang lebih baik. Sehingga disini pengajar juga memberikan pelajaran bagi siswa untuk saling menghargai antar sesama dan untuk dapat bersosial dengan baik dalam kehidupannya sehari-hari.
2.2 Faktor-Faktor Apa yang Memepengaruhi Pembelajaran PAI
            Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu sendiri dan faktor yang datang dari luar diri siswa dan dangat besar sekali pengaruhnya yakni faktor lingkungan. Faktor yang ada pada diri siswa adalah kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, dan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dic            apai. Seperi apa yang telah dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar sswa di sekolah 70%  dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. [3]
Ada tiga faktor yang mempengaruhi pembelajaran PAI yang akan kami bahas dalam makalah ini. Di mana ketiga faktor tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya sehingga kehilangan salah satu dari faktor ini bisa menyebabkan tidak tercapainya pembelajaran PAI yang berhasil. Ketiga faktor tersebut antara lain :
1.Kondisi pembelajaran PAI
Kondisi pembelajaran PAI dapat di klasifikasikan menjadi :
a.Tujuan pembelajaran PAI
          Tujuan pembelajaran menggambarkan bentuk tingkah laku atau kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Rumusan tujuan pembelajaran dapat dibuat dalam berbagai macam cara. Seringkali terjadi, rumusan itu menggambarkan apa yang akan dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Jika rumusan semacam ini dibuat, tidak memberi tuntutan kepada siswa untuk belajar sehingga memperoleh hasil tertentu. Dengan singkat dapat dikemukakan bahwa rumusan tujuan harus menggambarkan bentuk hasil belajar yang ingin dicapai siswa melalui proses pembelajaran dilaksanakan.
Di tinjau dari aspek tujuan PAI yang akan dicapai adalah mengantarkan peserta didik mampu memilih Al-Qur’an sebagai pedoman hidup ( kognitif ), mampu menghargai Al-Qur’an sebagai pilihannya yang paling benar ( afektif ), serta mampu bertindak dan mengamalkan pilihannya ( Al-Qur’ansebagai pedoman hidup ) dalamkehidupan sehari-hari ( psikomotorik ).
Tujuan pembelajaran ini bisa bersifat umum, umum-khusus dan khusus. Tujuan PAI yang bersifat umum tercermin dalam GBPP mata pelajaran PAI, yaitu : “meningkatkan keimanan, penghayatan, dan pengamalan siswa terhadap agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta beragkhlak mulia dalamkehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi”( GBPP 1994 ). Tujuan dalam kontinum umum-khusus misalnya siswa memiliki kesadaran dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta terbiasa menampilkan perilaku agamis dalam kehidupansehari-hari. Sedangkan tujuan yang lebih khusus misalnya ;
Peserta didik dapat memilih lingkungan yang bersih, sehat, indah dan agamis Peserta didik dapat menghargai lingkungan yang sehat, indah, agamis dan Peserta didik dapat berperilaku menjaga lingkungan yang sehat, indah, dan agamis dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pendidikan jangka panjang yang dirumuskan sebagai pendekatan diri kepada Allah, dapat dicapai dengan melaksanakan ibadah wajib dan sunnah serta mengkaji ilmu-ilmu fardhu ‘ain seperti ilmu syariah. Sementara, orang-orang yang hanya menekuni ilmu fardhu kifayat sehingga memperoleh profesi-profesi tertentu dan akhirnya mampu melaksanakan tugas-tugas keduniaan dengan hasil yang optimal sekalipun, tetapi tidak disertai dengan hidayah al-din, maka orang tersebut tidak akan semakin dekat dengan Allah.
Tujuan pendidikan jangka pendek menurut al-Ghazali adalah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat dan kemampuannya dengan mengembangkan ilmu pengetahuan yang fardhu ‘ain dan fardhu kifayat.
Masalah kemuliaan duniawi bukanlah tujuan dasar dari seseorang yang melibatkan diri dalam dunia pendidikan. Seorang penuntut ilmu seperti siswa, mahasiswa, guru, atau dosen, akan memperoleh derajat, pangkat, dan segala macam kemuliaan lain yang berupa pujian, kepopularitasan, dan sanjungan manakala ia benar-benar mempunyai motivasi hendak meningkatkan kualitas dirinya melalui ilmu pengetahuan untuk diamalkan. Sebab itulah, al-Ghazali menegaskan bahwa langkah awal seseorang dalam proses pembelajaran adalah untuk menyucikan jiwa dari kerendahan budi dan sifat-sifat tercela, dan motivasi pertama adalah untuk menghidupkan syariat dan misi Rasulullah.
Dari beberapa pendapat tentang tujuan pendidikan Islam diatas, kiranya bisa diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah melahirkan manusia paripurna, terbaik, insan kamil atau manusia yang bertaqwa yaitu sosok manusia yang memahami peran dan fungsinya dalam kehidupan serta mendasarkan semuanya pada ajaran dan hukum Allah juga Rasul-Nya.


b.Karakteristik bidang study PAI
Aspek-aspek suatu bidang study yang terbangun dalam struktur isi dan konstruk/ tipe isi bidang study PAI berupa fakta, hukum/ dalil, konsep, prinsip/ kaidah, prosedur dan keimanan yang menyajikan kebenaran Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia. Serta menanamkan jiwa dengan akhlakul karimah sebagai landasan hidupnya dan dengan tujuan agar siswa mampu berlaku sopan dan santun terhadap sesama dalam bergaul.
Bidang study yang ada dalam PAI diantaranya adalah, akidah dan akhlak yakni mempelajari tentang keesan Allah serta mengajari akhlak-akhlak mahmudah, dengan tujuan untuk memberikan binaan keyakinan tentang ketauhidan atau keEsaan Allah merupakan asal-usul dan tujuan hidup manusia, dan mengarahkan siswa agar memiliki akhlakuk karimah dalam kehidupan sehari-hari dengan siapa pun dan dimanapun. SKI yakni menyiapkan peserta didik agar mempunyai pemahaman terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang-orang muslim sebagai katalisator, dan membawa perubahan sesuai dengan tahapan kehidupan mereka. Q/H yakni pelajaran yang mempelajari ayat-ayat alqur’an dan hadist dengan tujuan agar peserta mampu membaca dengan fasih yang sesuai dengan tajwidnya. Fiqh yakni mempelajari tentang hukum-hukum islam.
c.Kendala pembelajaran
Namanya kendala tentunya pasti ada misalnya ; keterbatasan sumber belajar yang ada, keterbatasan alokasi waktu dan keterbatasan dana yang tersedia. Sehingga ini dapat menghambat dalam proses pembelajaran. Kendala yang paling utama yang dihadapi pembelajaran PAI adalah proses pembelajarannya, karena PAI masuk dalam mata pelajaran sehingga cara pembelajarannya hanya transfer of knowledge, dan penerapannya sangat kurang sekali, sehingga siswa yang mendapat pelajaran PAI namun tingkah lakunya tidak mencerminkan Pendidikan Agama Islamnya, ini deisebabkan karena kurangnya pantauan dari orang tua serta peran guru dalam proses pembelajarannya.
d.Karakteristik peserta didik
Adalah kualitas perseorangan peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda seperti, bakat gaya belajar, perkembangan moral, perkembangan kognitif, social budaya, dan sebagainya.
Karakteristik peserta didik adalah kualitas perseorangan peserta didik, seperti bakat, kemampuan awal yang dimiliki, motivasi belajar dan kemungkinan hasil belajar yang akan dicapai.
Tujuan dan karakteristik bidang studi dihipotesiskan memiliki pengaruh utama pada pemilihan strategi pengorganisasiam isi pembelajaran. Kendala dan karakteristik bidang studi mempengaruhipemilihan strategi pemilihan penyampaian, dan karakteristik peserta didik akan mempengaruhi strategi pengelolaan pembelajaran. Namun perlu diingat, pada tingkat tertentu, dimungkinkan suatu kondisi pembelajaran akan mempengaruhi setiap komponen pemilihan metode pembelajaran seperti karakteristik siswa dapat mempengaruhi pemilihan strategi pengorganisasian isi dan strategi penyampaian pembelajaran PAI.[4]
2.Metode pembelajaran PAI
Metode pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi : (1) staregi pengorganisasian, (2) strategi penyampaian, (3) strategi pengelolaan pembelajaran.
Strategi pengorganisasian adalah suatu metode untuk mengorganisasi isi bidang study PAI yang pilih untuk pembelajaran. Pengorganisasian isi bidang study mengacu pada kegiatan pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, skema dan sebagainya.
Strategi penyampaian pembelajaranPAI adalah metode-metode penyampaian pembelajaran PAI yang dikembangkan untukmembuat siswa dapat merespon dan meneriama pelajaran PAI dengan mudah, cepat, dan menyenangkan. Strategi penyampaian ini berfungsi sebagai penyampai isi pembelajaran kepada peserta didik dan menyediakan informasi yang diperlukan peserta didik untuk menampilkan unjuk kerja ( hasil kerja ).
Ada tiga komponen dalam strategi penyampaian ini, yaitu (1) media pembelajaran (2) interaksi media pembelajaran dengan peserta didik (3) pola atau bentuk belajar mengajar.
Pemilihan media pembelajaran PAI sekurang-kurangnya dapat mempertimbangkan beberapa hal yakni : kecermatan representative, tingkat interaktif  yang mampu ditimbulkan, tingkat kemempuan khusus yang dimilikinya. Tingkat motivasi yang mampu ditimbulkannya dan tingkat biaya yang diperlukannya. Interaksi peserta didik dengan media berarti bagaimana peran media pembelajaran dalam meragsang kegiatan belajar peserta didik. Setiap media pembelajaran PAI yang direncanakan hendaknya dipilih, ditetapkan dan dikembangkan sehingga dapat meimbulkan interaksi peserta didik dengan pesan-pesan yang di bawa media pembelajaran.
Strategi pengelolaan pemebelajaran adalah metode untuk menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen metode pembelajaran lain, seperti pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran.6 Strategi pembelajaran dapat ditinjau dari segi ilmu, seni dan atau keterampilan yang digunakan pendidikan dalam upaya membantu ( memotivasi, membimbing, membelajarkan, memfasilitasi ) peserta didik sehingga mereka.
Pemilihan metode pembelajaran PAI sekurang-kurangnya dapat mempertimbangkan lima hal, yaitu (1) tingkat kecermatan representasi, (2) tingkat interaktif yang mampu ditimbulkannya, (3)tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya, (4) tingkat motivasi yang mampu ditimbulkannya, (5) tingkat biaya yang diperlukannya.
3.Hasil pembelajaran PAI
Dalam hasil pembelajaran PAI adalah mencakup semua akibat yang dapat dijadikan indicator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran PAI dibawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Hasil pembelajaran PAI dapat berupa hasil nyata ( actual out-come )dan hasil yang di inginkan ( desired out-come ). Actual out-come adalah hasil belajar PAI yang dicapai peserta didik secara nyata karena digunakannya suatu metode pembelajaran PAI tertentu yang dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada. Sedangkan desired out-come merupakan tujuan yang igngi dicapai yang biasanya sering memepengaruhi keputusa perancang pembelajaran PAI dalam melakukan pilihan suatu metode pembelajaran yang paling baik untuk digunakan sesuai dengan kondisi pembelajaran yang ada.
Sedangkan indicator keberhasilan pembelajaran PAI dapat di klasifikasikan menjadi tiga yaitu :
a). Keefektifan
Pembelajaran dikatakan efektif jika pembelajaran tersebut mampu memberikan atau menambah informasi atau pengetahuan baru bagi siswa7
Adapun keefektifan pembelajaran dapat diukur dengan criteria :
1.Kecermatan penguasaan kemampuan atau perilaku yang dipelajari
2.Kecepatan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar
3.Kesesuaian dengan prosedur kegiatan belajar yang harus ditempuh
4.Kuantitas unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar
5.Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai
6.Tingkat alih belajar
7.Tingkat retensi belajar
b). Efisiensi
Pembelajaran yang efisien adalah pembelajaran yang menyenangkan, menggairahkan dan mampu memberikan motivasi bagi siswa dalam belajar, sehingga pendidik harus bisa menciptakan sesuatu yang baru dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dalam pembelajaran.
c). Daya Tarik
Daya tarik yang dimaksud dalam hal ini adalah pembelajaran itu diukur dengan mengamati kecendurungan peserta didik untuk berkeinginan terus belajar. Dan serta harus dimotivasi agar peserta didik dapat gemar dengan pendidikan agama Islam. Karena akhir-akhir ini PAI dianggap kuno sehingga minat untuk belar sangatlah kurang dan lebih memilih dengan pelajaran-pelajaran eksak yang dianggap penting dan populer saat ini dan mengabaikan pelaharan PAI.
Dari sinilah kita sebagai penerus bangsa seharusnya kitalah yang harus menumbuhkan motivasi agar pelajaran PAI banyak minatnya dan tidak dianggap kuno.


[1] Dr. Dimyati. Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipt, Jakarta, Hal. 22.
[2] Dr. Dimyati. Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipt, Jakarta, Hal. 259.

[3] Dr. Nana Sudiana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, PT Sinar Baru Algensindo, Bandung, Hal. 39.
[4] Drs. Muhaimin, M. A. Paradigma Pendidikan Islam, PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 151

1 komentar: